Seperti semua mimpi, pada akhirnya cinta mu sekarat di hadapan realita, terpental, tercecer, habis, tersereret, terbang, melayang, ditiup angin yang resah dengan gempa - gempa kecilnya yang kadang menggoyang rasa benci dan kecewa di dadamu, Merasa di olok-olok oleh lembutnya kebaikan ditipu inginnya asa.
Tapi seperti udara yang kau hirup, tak bisa selamanya kau simpan gradasi rasa itu di paru-parumu, harus kau lepas, harus kau hembuskan sepelan mungkin, seikhlas mungkin walau gumpalan rasanya kan terasa perih, teramat pedih, Sebisa mungkin kau harus hela nafas baru, mencari udara baru, guna mengisi setiap gelembung - gelembung rasa yang telah menggumpal kosong dirongga paru – parumu itu, karena mungkin hanya dengan cara ini , dengan rute ini saja, kita bisa mengantarmu, memandumu, keluar dari kegelapan , kepedihan, kekecewaan dan sakit yang kau tentu saja yang rasakan.
Posting Komentar