Resapi Ramadhan kali ini dari Kendawangan dalam setitik kedip penuh arti, entah mengapa selalu saja membuat aku menunduk berlutut dan menangis memohon ampun pada_MU
Suatu bentuk kesadaran menawan yang menari dengan anggunnya laksana topan menyusupi jiwa yang berkabut menggulung keakuan, dari hati yang merindukan sebuah ketenangan seusai luka mencabik asa.
Kesadaran ingin memperbaiki iman dan sedikit ketaatan, yang kemarin tlah menjadi keping-keping, luruh menjadi butiran debu. Tapi tidak tahu kenapa tiba – tiba langkah terasa begini payah, seakan ribuan jerat memerangkap. Seolah beribu beban menekan di bahu. Lalu akhirnya kembali lagi aku terjerambab dalam jurang kemalasan dan kesadaran hanya sebuah resapan Ramadhan.
Posting Komentar